Apa beda Sukhoi dan sapi?
Ya jelas beda dong, Sukhoi pesawat canggih sedangkan sapi hewan.
Walau dihormati sebagai hewan suci bagi sebagian saudara kita Hindu, sapi juga merupakansimbol prestasi dan kemewahan.
Mobil mewah Lamborgini misalnya, simbolnya sapi atau banteng jingkrak.
Juga kalau kondisi saham terkena sentimen positif, maka dikatakan 'bullish', sementara kalau sedang anjlok maka dibilang saham sedang demam 'bearish' alias beruang (padahal artinya beruang itu banyak uang).
Mungkin pertarungan kondisi 'bull' dan 'bear' terjadi sejak saingan antara kapitalis dan komunis-sosialis dulu kalanya, maka kalau wall street lambang supremasi kapitalis sedang lambung saham setinggi langit, maka disebut saat 'ngebull' layaknya logo wallstreet yaitu sapi. Namun apabila saham anjlok diibaratkan kondisi sosialis komunis yang digambar seperti beruang atau 'bear'.
Sukhoi adalah pesawat produksi negara komunis sosialis Rusia saat ini sedang mengusik ketenangan sapi di kawasan Gunung Salak Bogor, pasalnya semenjak tragedi Sukhoi yang sedang joy flight jatuh di Gunung Salak, maka kawasan Balai Embrio Ternak menjai terganggu.
Kawasan yang selama ini sejuk sepoi nan damai, mendadak sontak diramaikan berbagai akivitas para makhluk berkakidua bernama manusia dari segala bangsa dari Jawa sampai Rusia. Mereka atasnama Basarnas, serdadu, relawan, ahli forensik, menteri, staf kedutaan dan lainlain.
Konon sejak itu para sapi di kandang Balai Embrio Ternak itupun menderita stres, selayaknya kondisi psikologis para kerabat dan keluarga korban Sukhoi yang berada jauh di Posko Bandara Halim atau di RS Polri Kramatjati.
Atasnama peri kemanusiaan maka makhluk manusia yang stres mendapat bantuan ahli psikologi guna menata mental dan jiwanya ats musibah yang diderita sanak kadannya.
Nah, apakah ada atasnama peri kesapian yang membantu mengatasi stres para sapi di balai embrio ini. Mereka juga stres bukan lantaran kehilangan sanak kadang sapinya, namun jatah makannya terganggu (maklum gudang makannya dipakai lahan parkir kendaraan manusia).
Dari segi suasana juga bergejolak riuhrendah tidak damai seperti biasanya, ada orang lalu-lalang dan hilir mudik bunyi pesawat angkut helikopter bak kendaraan dewa bagi sapi.
Kondisi sapi (simbol kapitalis) vs Sukhoi (sosialis komunis) samasama mengacu pada denyut ekonomi sebagai referensi. Sukhoi datang atas nama perdagangan Rusia jualan pesawat komerSIAL yang SIALnya mengusik kondisi SAPI(simbol kapitalis) di balai embrio.
Atas nama denyut ekonomi pula maka dengan kejatuhan Sukhoi di kawasan sapi juga memompa denyut ekonomi desa itu yang melonjak secara signifikan.
Ada pedagang asongan makan minuman yang untung setengah juta perhari, ada pak tani dan peternak yang menyewakan kamar atau rumahnya sebagai kost dadakan para wartawan, relawan dll, ada pemuda pengusaha 'anggur' alias penganggur yang menjadi juruparkir, banyak juga yang menjadi porter gadungan para relawan gabungan, dll pokoknya denyut nadi ekonomi desa bergejolak positif layaknya kondisi 'bullish' dunia saham akibat kejatuhan Sukhoi naas.
Sukhoi yang lagi promosi dagang ke Indonesia mendadak minta turun dari ketinggian 10000 kaki ke 6000 kaki serta manuver sedikit ke kanan menjadi penyebab jatuh menabrak gunung, seperti layaknya ada hubungan naikturun elevasi bak naikturun harga saham yang 'bearish'.
Jadi siapa gak sangka kalau antara sapi dan Sukhoi itu gak berhubungan?
Sapi memang hewan suci kaum Bollywood (Hindu India) sekaligus kaum Hollywood (Wallstreet USA) sperti diabadikan dalam Surah alBaqoroh dalam alQuran, karena kaum Yahudi mendewakan sapi si Sam yang bisa berbunyi karena tertiup angin zaman Nabi Harun dan Musa.
Begitulah kirakira
Tidak ada komentar:
Posting Komentar