Sabtu, 21 Januari 2012

KOPI

Terus terang aku usul agar kita ngebedain KOPI dengan KOFI.
Guru Bahasa Indonesia dulu ngajarin untuk "nggebyah uyah" antara "kopi" dengan "kofi", semuanya harus KOPI, tidak boleh ada KOFI, karena "f" tidak dikenal dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Aku inginnya Bahasa Indonesia sudah harus mengglobal (bukannya menggombal) : masak nggak boleh pakai "f" sih, haram hukumnya dipakai dalam Bahasa Indonesia, alasan klasiknya Bahasa Indonesia itu terbentuk dari akulturasi bahasa Nusantara, mulai Sumatra, Jawa, Papua dll.
"Fikir" yang diadopsi dari Arab "fikr" harus rela diIndonesiakan menjadi "pikir", karena katanya kan di nusantara (Jawa) ada huruf "honocoroko" yang mana ada huruf "po" yang mampu menggantikan "fa"-nya huruf Arab. Itulah kurang-lebih juntrungnya.
Note : kalo gitu nama saya bukan Hanan AriFin, tapi Hanan AriPin dong, kalo mau jadi Indonesia.

Baiklah aku pelopori pembedaan antara KOPI dengan KOFI menurut logika bahasa, agar Bahasa Indonesia bukan saja baik dan benar, tetapi benar-benar "baik" dan benar-benar "benar".
KOPI itu hanya untuk istilah : "...tolong dokumen ini diKOPI rangkap 3...!!!", di sini sebaiknya digunakan kata KOPI, karena memang asal-muasalnya dari ....'copy' yang berarti menduplikasi.
Nah kalau KOFI itu untuk sejenis minuman kesukaan saya, apalagi yang dari luwak...wach, nikmat dunia-akhirat rasanya.

Juntrung?
Minuman "kofi" berasal dari penggembala Ethiopia yang heran kok kambing dombanya girang-gairah setelah makan semacam bijibijian 'aneh'.
Mungkin si dia juga ingin "menggairahkan diri" dengan isteri (bukan dengan kambingnya lho) setibanya di rumah, maka dicicipinya biji 'aneh' yang ditemukan kambingnya (ingat : bukan biji kambingnya ya !!!!). Terus terang saja rasanya pahit bin sepet-sepet.....namun dasar si gembala tadi kebelet pengin gairah, maka dicari cara menikmati biji gairah tadi....diupayakan dibakar, ditumbuk, dilarut air dan dimacemmacemin, sehingga jadi sejenis minuman penggairah....hasilnya lumayan sich....
Mungkin kalau waktu itu sudah ada hak paten, maka si gembala akan menikmati royalti paten bejibun sampai sekarang, karena industri minuman biji ini sudah mengglobal dengan berbagai "brand" seperti : Starbuck, KapalApi, Torabika, ABC, dll.

Daerah penghasil biji penggairah yang ajaib tersebut konon bernama Qahhwa.
Ada syeh dari Turki yang dijamu para ningrat Ethiopia dengan minuman biji ini, maka timbullah gairah ibadah di malam-malam harinya, karena sebagai penggiat tarekat layak bertirakat di waktu malam.....ngantuk menjadi hilang menjauh berkat minuman ajaib ini.
Maka menjadi tenarlah minuman biji ajaib ini di kalangan para raja (umarro) dan para syeh (ulama).

Entah mana yang lebih dahulu melekat sebagai nama biji ajaib ini : KOFI yang berasal dari nama daerah gembalaan si Ethiopia atau karena bermuara dari al Qohwa (Arab : kuat), karena efek aromanya menjadi penguat dzikir para petirakat tarekat di malam-malam ibadahnya.

Zaman penjajahan kolonialisme dan imperialisme, maka bangsa bar-bar BARat berebut komoditas biji ajaib ini dan dikenalkanlah sebagai peneman di bar-bar, kedai-kedai minum mereka sembari berdansa mabuk-mabukan bersama penari telanjang. Mungkin karena ini para penganut taat Katholik atau Kristiani Advent melarang minum biji ajaib ini...atau mungkin pula agar para sufi muslim tidak sempat menikmati kekayaan karena komoditas biji ajaib ini menjadi berkembang.

Nggak salah kalau kedai-kedai minum atau bar-bar kaum BARat dikenal istilah CAFE dan juga minuman biji ajaib disebutnya COFFEE....yang diInnodesiakan sebagai KOPI (harusnya KOFI).

Jadi beda betul antara KOPI dengan KOFI menurut juntrung logika. Nah kalau hanya atas dasar "honocoroko" terus kita manut untuk menggebyah-uyah antara kopi dengan kofi menjadi KOPI saja, maka rasanya tentu jadi nggak enak.
Mau minum kok disodori lembaran fotoKOPI,....nah pas mau menduplikat dokumen salah-salah ketumpahan segelas KOFI dong jadinya.

Konon jaringan-jaringan kedai kofi pula yang mampu menggalang jamaah syiah, sehingga Sang Imam Khomeini mampu menyelaraskan ideologi spiritualnya sampai mampu mendongkel Syah Iran yang tiran dibantu USA, ....sehingga pula jaringan kedai kofi ...Coffee (CO - FE) = COmmunity of FacEbook....sebuah jaringan yang menobrak-abrik dunia Arab atas nama Arab Spring seperti akhir-akhir ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar