Sabtu, 05 November 2011

InspiraJOBs (level ajaran).

Artikelku yang lalu ngobrolin SteveJOBs dengan kode langit - 11nya.

Lahir Tahun-55, wafat Tahun-11, sehingga usia 56 Tahun. Aura 11 menyelimut.
Tahun-77 atau pas usia 22 hun, dia meluncurkan Apple seri II. Aura 11 ngikut juga.

Menilik rute DNAnya dari ayah muslim Abdulfattah, .bu Kristiani Joanne, kemudian diadopsi pak Paul & Clara Jobs di lingkungan Yahudi. Dia sendiri pernah mengikuti rekannya melalang ke India berguru Budha yang dianutnya.

Nuansa Islam-KristenYahudi-Budha dalam perjalanan hidupnya seolah DNAnya menempuh rute tahapan maqam-maqam atau level-level ajaran Islam yang : syariah - tarikah - makrifah dan hikmah.
...
Nuansa Islam identik dengan saint pengetahuan, karena kenthal dengan tokoh-tokoh Avisena, Abu Mahsen, Ibn Haitham, al jabar, al kimia, astrologi, dll.

Nuansa KristianiYahudi identik dengan perkembangan teknologi, yang dimulai dengan zaman renaisans dan menggelegaknya aneka percobaan ilmiah, marie currie, albert einstein, teleskop hubble, dll yang hampir kemunculan eksperimen teknologi menjadi awal sebuah industri.

Dewasa ini merupakan abad paska-teknologi yang dikemas dalam sebuah budaya industri dan sepertinya nuansa Budhis amat kenthal dengan bangkitnya negeri-negeri Jepang, Korea dan China - India, sebagai penguasa industri.

saint/pengetahuan menuju terbangkitkannya teknologi yang berujung di industri amat runut dengan tingkatan : syariah - tarikah - makrifah/hikmah.

Ilmu syariah ibarat saint / pengetahuannya agama.
Ilmu tarikah ibarat teknologinya agama.
Ilmu makrifah/hikmah mirip sebagai industrinya agama, karena mampu mendatangkan benefit keuntungan berkah syafaat bagi diri maupun umat lainnya. Contoh para rasul nabi dan waliulloh.

Ahli syar"i sangat fasih dan faham hukum teorinya agama, sedang para ahli tarekah sangat intens akan laku-ngelmu, sesuai tembang pucung, bahwa ilmu iku kelakone nganggo laku, tanpa laku lelakon maka syara" hanya jadi teori saja.

Ustad lulusan al Azhar mungkin dikategorikan ahli syara". mBah Marijan mungkin (barangkali) termasuk ahli tarekah, yang walau bisanya fatihah ama kulhu, namun laku lelakon tirakat puasa senin-kemis dan tahajudnya sangat intens dilakoninya.

Jadi mBah Marijan itu sainta pengetahuan agamanya cethek, namun dia pengalaman teknologi agamanya dilakoni secara tekun, hasilnya mungkin jauh lebih sakti dan ngelmunya lebih berisi daripada sarjana al Azhar.

Jadi kalau ada gangguan santet, maka sang ustad al Azhar tidak mumpuni menanganinya, namun para pengamal tqrekah teknologi laku agama akan sangat ditakuti jin, dhemit, gendrowo, syaiton blekathakan. Sang ahli syar"i mungkin akan mudah ditembus santet, karena dia suhu teoritis hukum pengetahuan agama, bukan ahli laku lelakon tirakat.

Gampangnya begini : sang ustad ibarat sarjana teknik mesin universitas top, sedangkan mBah Marijan dan para ahli tarekat ibarat montir bengkel yang dengan sedikit teori tetapi pengalaman laku permesinmobilan sudah pasti ngelothok.


Nah, kalau badan sakit kena santet diibaratkan mobil mogok, maka bukannya sarjana teknik mesin yang faham ngobati, tapi montir pengalaman laku lah yang ahli santet mobil.


Jadi beragama yang kafah itu ya mulai dari teori pengetahuan syariah, dilakoni dengan pengalaman tirakat batin secara kontinu, insyaalloh akan menghasilkan devisa syafaat hikmah agama dalam industri berkah yang mendatangkan devisa umat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar