Rabu, 16 November 2011

11-11-11

11 atau sebelas sebagai kode-langit telah diketahui berlalu.
Banyak cara melewatkan momen tanggal berkode langit - 11.  Ada yang 'maksa' sesar agar anaknya lahir di tanggal istimewa tersebut.  Kebanyakan sih pada maksain persiapan 'ngenthu' di hari 11-11-11 itu.

Yang jelas SEA GAMES - 26 juga ikutan dipas-paskan dimulai pada tanggal 11-11-11.
Lokalisasi 'venue' juga mengait dengan angka 1 dan 1 (11), yaitu 1 Palembang dan 1 Jakarta.

Bangsa dengan umat  muslim di dunia juga menandakan 11-11-11 dalam ibadat hajinya dengan sinyal, kedatangan kloter terawal juga dimulai pada 11-11-11 tersebut.  Ibadat Haji terkait dengan Surah al Hajj, yaitu surah ke-22 dalam alQuran (22 = 2x11).

Bulan-11 ini juga teramat istimewa bagi umat Islam, khususnya Indonesia, yang mana umat muslimnya terpadat sejagad.

Tanda-tanda ikat-kuat Islam dan Indonesia adalah :
a. hanya di Indonesia nama agama (ISLAM) merupakan singkatan nama sholat (I-sya, S-ubuh, L-uhur, A-shar, M-aghrib), hal ini tak akan pernah ditemui di kawasan muslim lainnya di dunia, baik di Iran, Maroko, Mesir, dan bahkan Arab Saudi sekalipun
b. hanya dalam Bahasa Indonesia jugalah Rukun Islam berupa ZAKAT FITRAH berkaitan dengan kode langit - 11, alias 11 huruf (Z A K A T F I T R A H), juga orientasi ibadatnya F A K I R M I S K I N (11 Huruf) juga.

Mau lebih 'ngeh' ?
Indonesia merdeka di tanggal 17 suatu angka jumlah rokaat sholat umat Islam.
Proklamasi dikumandangkan di Juma'at pagi, hari suci umat Islam.  Pada pukul 10:00 waktu ijabah dhuha.
Bulan Proklamasi juga bertepatan dengan Bulan Suci muslim : Ramadhan.
Bangsa Indonesia sakti dengan Pancasilanya (Panca = penta = lima) suatu jumlah ibadah sholat Islam sehari-harinya.  Rukun Islampun lima juga jumlahnya.

Nah, ada apa II-II-II kaitannya dengan I dan I.  I-slam dan I-ndonesia ?
Di Bulan - 11 (neovember) ini kita Umat Indonesia memperingati Hari PAHLAWAN.  Bangsa Islam juga sedang hajatan HAJI.

Sebaiknya antara HAJI dan PAHLAWAN itu berkaitan bagi Bangsa Indonesia yang muslim.

Ikon PAHLAWAN bagi Bangsa Indonesia tertuju pada Bung TOMO.  Nah, BungTOMO merupakan satu-satunya jemaah HAJI yang wafat di tanah-suci yang jasadnya TIDAK dikubur di makam Mila, Arab, namun dengan segala-cara sehingga mampu di'kembali'kan ke bumi-pertiwi Indonesia.  Jadi antara HAJI dan PAHLAWAN bagi umat muslim Indonesia ternyata terkait-erat.

Dalam Bahasa Indonesia : PAHLAWAN itu jelmaan dari bersumPAH meLAWAN.  Karena pada zaman penjajahan, banyak sekali para tokoh masyarakat yang melawan para imperialis-kolonialis-liberalis dengan bersumpah, sehingga disebut bersumPAH meLAWAN, sehingga sewaktu gugur disebut PAHLAWAN.

Terkait dengan HAJI yang erat-terkait dengan kePAHLAWANan dirunut dari maknama kata PAHLAWAN dari PAHaLA-wan, artinya orang yang luber dengan PAHALA, sehingga disebut pahala-wan disingkat PAHLAWAN.

Kalian abai nggak, kalau gelar 'H' untuk para 'mabrurer' HAJI disematkan di depan nama seseorang itu juga 'hanya' terjadi dan adanya di Indonesia saja.  Contoh H. Susilo Bambang Yudhoyono, Haji Soeharto, dll.
Bahkan gelaran 'haji' ini tidak lazim dan tidak ditemukan di Negeri Arab Saudi sono.

Mungkin hal ini ada terkait, karena gelar-H diawal nama bagi bangsa Indonesia bisa berarti ganda, misalkan H. Ahmad Dahlan (H berarti HAJI alias pahala-wan), sementara H. Yos Sudarso mungkin diartikan HERO alias pahlawan.

Catatan ;
Rangkaian ibadah HAJI dalam nuansa Idhul ADHA adalah berKURBAN.
Di sini maknama KURBAN tidak identik dengan KORBAN, karena KURBAN dari diuKUR sebagai BANtuan, sementara KORBAN bermaknama teKORnya BANyak, misal KORBAN tabrak lari, sudah ditabrak, terus ditinggal lari, maka teKORnya bertambah BANnyak, kita menyebutnya KORBAN.
Kalau KURBAN itu diuKUR sebagai BANtuan, karena daging kurban itu diberi-berikan kepada para fakir, sehingga pada hari raya Idul Adha mampu makan enak karena mendapat BANtuan daging sebagai lauk-pauk dan gizi,

Maknama HAJI seharusnya berlaku melekat kepada para 'mabrurer' sebagai HA-srat JI-had, yaitu berhijrah dari keburukan- melawan kejahatan, menuju jiwa yang 'hanif' atau HA-nif JI-wa (disingkatHA-JI).




Sabtu, 05 November 2011

InspiraJOBs (level ajaran).

Artikelku yang lalu ngobrolin SteveJOBs dengan kode langit - 11nya.

Lahir Tahun-55, wafat Tahun-11, sehingga usia 56 Tahun. Aura 11 menyelimut.
Tahun-77 atau pas usia 22 hun, dia meluncurkan Apple seri II. Aura 11 ngikut juga.

Menilik rute DNAnya dari ayah muslim Abdulfattah, .bu Kristiani Joanne, kemudian diadopsi pak Paul & Clara Jobs di lingkungan Yahudi. Dia sendiri pernah mengikuti rekannya melalang ke India berguru Budha yang dianutnya.

Nuansa Islam-KristenYahudi-Budha dalam perjalanan hidupnya seolah DNAnya menempuh rute tahapan maqam-maqam atau level-level ajaran Islam yang : syariah - tarikah - makrifah dan hikmah.
...
Nuansa Islam identik dengan saint pengetahuan, karena kenthal dengan tokoh-tokoh Avisena, Abu Mahsen, Ibn Haitham, al jabar, al kimia, astrologi, dll.

Nuansa KristianiYahudi identik dengan perkembangan teknologi, yang dimulai dengan zaman renaisans dan menggelegaknya aneka percobaan ilmiah, marie currie, albert einstein, teleskop hubble, dll yang hampir kemunculan eksperimen teknologi menjadi awal sebuah industri.

Dewasa ini merupakan abad paska-teknologi yang dikemas dalam sebuah budaya industri dan sepertinya nuansa Budhis amat kenthal dengan bangkitnya negeri-negeri Jepang, Korea dan China - India, sebagai penguasa industri.

saint/pengetahuan menuju terbangkitkannya teknologi yang berujung di industri amat runut dengan tingkatan : syariah - tarikah - makrifah/hikmah.

Ilmu syariah ibarat saint / pengetahuannya agama.
Ilmu tarikah ibarat teknologinya agama.
Ilmu makrifah/hikmah mirip sebagai industrinya agama, karena mampu mendatangkan benefit keuntungan berkah syafaat bagi diri maupun umat lainnya. Contoh para rasul nabi dan waliulloh.

Ahli syar"i sangat fasih dan faham hukum teorinya agama, sedang para ahli tarekah sangat intens akan laku-ngelmu, sesuai tembang pucung, bahwa ilmu iku kelakone nganggo laku, tanpa laku lelakon maka syara" hanya jadi teori saja.

Ustad lulusan al Azhar mungkin dikategorikan ahli syara". mBah Marijan mungkin (barangkali) termasuk ahli tarekah, yang walau bisanya fatihah ama kulhu, namun laku lelakon tirakat puasa senin-kemis dan tahajudnya sangat intens dilakoninya.

Jadi mBah Marijan itu sainta pengetahuan agamanya cethek, namun dia pengalaman teknologi agamanya dilakoni secara tekun, hasilnya mungkin jauh lebih sakti dan ngelmunya lebih berisi daripada sarjana al Azhar.

Jadi kalau ada gangguan santet, maka sang ustad al Azhar tidak mumpuni menanganinya, namun para pengamal tqrekah teknologi laku agama akan sangat ditakuti jin, dhemit, gendrowo, syaiton blekathakan. Sang ahli syar"i mungkin akan mudah ditembus santet, karena dia suhu teoritis hukum pengetahuan agama, bukan ahli laku lelakon tirakat.

Gampangnya begini : sang ustad ibarat sarjana teknik mesin universitas top, sedangkan mBah Marijan dan para ahli tarekat ibarat montir bengkel yang dengan sedikit teori tetapi pengalaman laku permesinmobilan sudah pasti ngelothok.


Nah, kalau badan sakit kena santet diibaratkan mobil mogok, maka bukannya sarjana teknik mesin yang faham ngobati, tapi montir pengalaman laku lah yang ahli santet mobil.


Jadi beragama yang kafah itu ya mulai dari teori pengetahuan syariah, dilakoni dengan pengalaman tirakat batin secara kontinu, insyaalloh akan menghasilkan devisa syafaat hikmah agama dalam industri berkah yang mendatangkan devisa umat.